Senin, 02 Maret 2009

Bagaimana Saya Dan Tamara Berlatih Teknik Pengembangan Diri Terhebat Di Dunia?

Tadi malam saya bermimpi menemukan rahasia teknik pengembangan diri terhebat di dunia.
.
Ketika sedang bersemangat mempelajari penemuan tersebut, tiba-tiba saya terkejut oleh suara handphone yang berdering. Saya mendapat telpon dari seseorang yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Saya merasa terkejut tapi juga gembira karena suara di seberang telpon adalah suara seorang wanita yang sangat lembut.
.
Lebih mengherankan lagi wanita itu mengaku bernama Tamara Bleszinsky, aktris terkenal yang belakangan menghebohkan karena menggeluti olah raga beladiri Tinju dan Kick Boxing. Ia minta bertemu dengan saya.

Walaupun agak terkejut, sebagai seorang possibility thinker saya mencoba untuk merasionalisasikan apa yang saya alami. Saya seorang penulis buku motivasi yang telah beredar hampir ke seluruh pelosok Nusantara (paling tidak saya cukup dikenal juga he..he.., saya mencoba membesarkan hati saya sendiri). Jadi mungkin ia telah membeli buku saya yang berjudul Financial Self-Concept : Kunci Meraih Kekayaan dan Kesuksesan Sejati, dan berniat mendiskusikannya dengan saya.

Lagipula berdasarkan Hukum Tarik-Menarik (Law Of Attraction), saya pasti telah menariknya kearah saya. Selain sebagai seorang penulis, saya juga seorang penggemar ilmu beladiri. Jadi masuk akal kalau Tamara dan saya berada pada frekuensi yang sama. Lagipula kakek guru saya dahulu, Suhu Subur Rahardja (alm), juga banyak dikunjungi oleh tokoh-tokoh dan artis terkenal seperti Ali Murtopo, WS Rendra, Adnan Buyung Nasution, Adi Kurdi, Ivo Nilakresna, Nada Soraya, dll.

Beberapa hari ini juga saya dikunjungi seorang selebritis MLM dengan mobil Mecy Sport yang diparkir di depan rumah saya. Jadi bertemu dengan selebritis semacam Tamara merupakan hal yang masuk diakal juga (saya terus berusaha meyakinkan diri saya).

Mungkin juga ia telah membaca artikel yang saya tulis dalam blog saya mengenai ‘ilmu beladiri dan pengembangan diri’. Lihat :
http://kgb-gahara.blogspot.com/

Ketika saya bertemu dan berdiskusi dengannya mengenai ilmu beladiri dan pengembangan diri. Ia menjadi sangat bersemangat. Meskipun ia sudah memiliki kepribadian yang hebat dan sangat terkenal, ia masih tertarik untuk mengembangkan potensi dirinya (setiap orang hebat mungkin seperti itu, selalu menjadi manusia pembelajar).

Ia ingin mendengar perjalanan saya dalam berguru ilmu beladiri dari berbagai aliran. Ia ingin mendengar tentang ilmu-ilmu ajaib seperti ilmu meringankan tubuh, tenaga dalam, totok jalan darah, dsb, “apakah itu benar-benar ada”, tanyanya.

Terutama sekali ia ingin mengetahui penemuan saya tentang ilmu pengembangan diri terhebat di dunia.

Ia ingin tahu lebih banyak.

“Ini akan membebaskan orang-orang dari penjara mental mereka,” katanya.

“Saya yakin begitu, paling tidak ini sudah berhasil mengubah saya”, jawab saya.

“Jadi ceritakan pada saya mengenai penemuan itu”, desaknya.

“Begini”, kata saya, “saya membaca tulisan Gerald Michaelson yang menyatakan bahwa ‘The Art Of War’ adalah buku pengembangan diri yang pertama di dunia. Hal itu telah menginspirasi sehingga saya berpikir bahwa ilmu pengembangan diri yang pertama dan terhebat di dunia adalah ilmu bela diri.”

“Apa keterkaitan antara ilmu beladiri dengan pengembangan diri?”, tampaknya ia semakin tertarik.

“Begini”, kata saya, “dalam cerita silat selalu dikisahkan bagaimana seorang pecundang yang tadinya lemah dan dihina, tapi kemudian mampu mentransformasi dirinya menjadi pendekar yang gagah perkasa, setelah berlatih dengan tekun. Para penulis cerita silat sebenarnya ingin menggambarkan kerinduan manusia untuk dapat menemukan suatu kekuatan yang ampuh dan lestari sepanjang hidupnya yang dapat dicapai melalui latihan yang tekun dan bersungguh-sungguh.”
“Kedengarannya tidak asing, dan mirip dengan janji-janji yang diberikan oleh buku pengembangan diri. Teruskan, saya ingin tahu lebih banyak lagi”, katanya.

“Dalam realitanya, banyak perguruan silat yang percaya bahwa jurus-jurus silat memiliki pengaruh terhadap perkembangan karakter pelakunya. Kemantapan dan keluwesan gerak jurus tersebut mempunyai ‘conditioning efect’ terhadap karakter psikologis orang yang melatihnya sehingga ia pun akan memiliki karakter yang mantap dan percaya diri”, lanjut saya.

“Saya jadi teringat dengan N A C (Neuro Associative Conditioning)-nya Anthony Robbins”, timpalnya.

“Ya betul”, kata saya, “Anthony Robbins menyatakan demikian: ‘emosi dapat mempengaruhi tubuh. Tetapi hal yang sebaliknya juga benar. Ketika Anda berubah secara fisik, otomatis emosi Anda juga berubah. Dengan berubahnya emosi Anda, tindakan Anda juga berubah. Dan dengan berubahnya tindakan Anda, Hidup Anda pun berubah. Tidak percaya? Lain kali ketika Anda merasa tertekan, cobalah menegakkan tubuh, busungkan dada Anda, dan tarik nafas dalam-dalam, angkat kepala Anda, seketika perasaan tertekan itu akan lenyap.”

Tamara tampak terkesan dan bergerak mendekat.

Saya menahan nafas dan tak tahu bagaimana harus bersikap.

“Steph, boleh aku berlatih bersama denganmu?”… “berdua saja”, bisiknya menggoda.

“Eh… ya tentu saja”, kata saya gugup

Tamara blezinsky ingin berlatih beladiri berdua dengan saya?

Apa yang harus saya katakan kepada istri saya?

Bisa terjadi pertarungan ilmu beladiri yang seru diantara para ‘wanita perkasa’ tsb, karena istri saya juga pernah berlatih Silat dan Aikido beberapa tahun yang lalu.

Kriiiiiiiing… tiba-tiba alarm saya berbunyi.

Ketika itulah saya terbangun dari mimpi saya.

Catatan:

. Pertama, saya tidak tahu apa arti mimpi saya itu, yang pasti saya sangat mengagumi Tamara Bleszinsky yang tegar dan kuat dalam menghadapi tantangan hidupnya.

· Kedua, saya setuju dengan Tamara bahwa perempuan masa kini tak boleh hanya mengandalkan kecantikan belaka, namun juga harus ‘perkasa’.

“Perempuan masa kini tak bisa hanya mengandalkan wajah cantik belaka. Kita harus menempa ketegaran dan sportivitas. Karena hidup ini sebuah perjuangan.”
Tamara Blezinsky, majalah Fitnes

· Ketiga, melalui tulisan ini, saya sedang mencoba mempraktekkan tehnik “Hipnotic Writing”-nya Joe Vitale, dimana kunci utama tulisan yang menghipnosis adalah ‘menarik perhatian’ (kalau menurut Edy Zaqeus dalam RCMBB: “Rahasia tulisan bestseller harus memiliki unsur: unik, sensasional, kontroversial, bombastis, rahasia, dan menjawab persoalan”). Kalau Anda telah membaca sampai sejauh ini, itu artinya saya telah berhasil menarik perhatian Anda.

Semoga bermanfaat,

Salam

Stephen barnabas
Penulis buku Financial Self-Concept : Kunci Meraih Kekayaan dan Kesuksesan Sejati
http://kgb-gahara.blogspot.com/
http://stephenbarnabas.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar